Humaniora: BKKBN: Duta GenRe gerbang utama kampanyekan Tiga ANTI pada remaja

Lely

Humaniora: BKKBN: Duta GenRe gerbang utama kampanyekan Tiga ANTI pada remaja

Jakarta (PRESSRELEASE.CO.ID) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa Duta Generasi Berencana (GenRe) merupakan gerbang utama untuk mengampanyekan Tiga Anti yakni Anti Napza, Anti Seks Bebas, dan Anti Pernikahan Dini di kalangan remaja secara serentak.
 

“Saat ini kelahiran pada wanita usia 15-19 berkisar 26 per seribu wanita kelompok umur tersebut. Angka ini sudah menurun namun masih cukup tinggi. Salah satu cara menekan angka kelahiran pada remaja wanita adalah dengan menggalakkan Duta GenRe,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
 

Dalam pengukuhan pasangan Duta GenRe tingkat desa/kalurahan di Kabupaten Sleman yang langsung diberikan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada Minggu (2/4), Hasto menuturkan GenRe merupakan role model dalam meningkatkan pemahaman terkait permasalahan para remaja sampai ke seluruh pelosok desa.
 

Berita Terkait :  Humaniora: Kemenag latih penyuluh agama dukung rintisan 1.000 Kampung Moderasi

Sebagai seorang role model, GenRe yang tersebar di seluruh kalurahan tidak hanya menyebarkan edukasi terkait Tiga Anti, melainkan juga harus menyebarkan tiap butir nilai dari program Generasi Berencana.
 

“GenRe ini kan kini kita desain satu desa punya dua Duta GenRe. Ada 82 ribu desa dan kalurahan (di Sleman), artinya akan ada 164 ribu Duta GenRe yang siap menyuarakan program Generasi Berencana,” ujarnya.

Baca juga: Kepala BKKBN: Duta GenRe teladan remaja hidup lebih berencana
 

BKKBN sendiri sudah membekali mereka dengan berbagai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pengetahuan lainnya yang berguna bagi pengembangan karakter remaja.
 

“Ini penting karena secara biologis, perempuan yang belum berusia 20 tahun sudah aktif berhubungan layaknya suami istri, berisiko terkena kanker mulut rahim meningkat,” ujarnya yang juga dokter kandungan itu.
 

Berita Terkait :  Humaniora: Kemenkes kemukakan urgensi sistem informasi kesehatan dalam RUU

Acara itu juga dihadiri oleh Pangeran Haryo Yudanegara dan istrinya GKR Bendara. Dalam sambutannya, Pangeran Haryo bercerita ketika mengenal istrinya, usia keduanya sudah memenuhi usia yang ideal untuk menikah berdasarkan kriteria BKKBN.
 

Namun, ia mengaku ketika itu belum siap secara mental karena menyadari bahwa perkawinan merupakan sebuah prinsip seumur hidup. Meski sudah siap secara finansial, dirinya harus menempuh waktu empat tahun lamanya sampai bisa memantapkan diri membawa sang istri ke jenjang perkawinan.
 

Ia berharap dari kisahnya, para Duta GenRe dapat mengajak sebayanya untuk menyiapkan diri terlebih dulu sebelum melangkah menuju perkawinan.

Baca juga: BKKBN: Seni bantu pemuda bangun kehidupan positif dan bermanfaat
 

Sumber: Antara.

Bagikan:

Tags