Pengguna WinRAR di Windows perlu waspada. Sebuah celah keamanan serius ditemukan pada aplikasi pengarsipan populer ini, mengancam jutaan pengguna di seluruh dunia. Tim peneliti dari Trend Micro menemukan kerentanan yang memungkinkan peretas menyisipkan malware ke dalam file WinRAR.
Kerentanan ini, yang diberi kode CVE-2025-6218, memungkinkan penyerang untuk menyuntikkan kode berbahaya ke dalam file arsip WinRAR. Jika pengguna membuka dan mengekstrak file yang terinfeksi, malware dapat langsung menginfeksi sistem.
Celah Keamanan WinRAR: Bagaimana Malware Menyerang?
Daftar Isi
Malware yang disisipkan dapat secara diam-diam masuk ke direktori sistem. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna, sehingga sulit dideteksi.
Setelah berhasil menyusup, malware tersebut dapat menjalankan berbagai aksi jahat, mulai dari mencuri data pribadi hingga merusak sistem operasi. Kemampuan ini membuat celah ini sangat berbahaya.
Dampak dan Risiko bagi Pengguna WinRAR
Risiko utama adalah pencurian data pribadi pengguna, termasuk informasi sensitif seperti detail keuangan atau kredensial login. Malware juga dapat merusak file dan sistem operasi pengguna.
Selain itu, akses ke dokumen rahasia dan kendali penuh atas komputer pengguna juga menjadi ancaman yang serius. Peretas dapat memanfaatkan akses ini untuk berbagai tujuan jahat.
Karena malware dapat berjalan secara otomatis di latar belakang sejak komputer dinyalakan, pengguna mungkin tidak menyadari adanya infeksi hingga kerusakan sudah terjadi.
Langkah Pencegahan dan Perbaikan
RARLAB, pengembang WinRAR, telah merilis pembaruan versi 7.12 untuk mengatasi celah keamanan ini. Segera perbarui aplikasi Anda.
Pembaruan tersebut memperbaiki celah yang memungkinkan program berbahaya masuk ke direktori sistem. Unduh pembaruan melalui situs resmi WinRAR untuk memastikan keamanan.
Meskipun celah ini khusus memengaruhi pengguna Windows, pengguna WinRAR di platform lain juga disarankan untuk berhati-hati. Hindari membuka atau mengekstrak file WinRAR yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal.
Selalu unduh aplikasi dan file dari sumber terpercaya untuk meminimalisir risiko infeksi malware. Selalu perbarui perangkat lunak Anda ke versi terbaru untuk memanfaatkan perbaikan keamanan terbaru.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pembaruan perangkat lunak secara berkala. Pembaruan rutin tidak hanya memperbaiki bug, tetapi juga memperkuat sistem keamanan perangkat Anda dari ancaman siber yang terus berkembang.
Dengan selalu waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat mengurangi risiko terkena dampak celah keamanan ini dan melindungi data serta sistem mereka.
