Mobil listrik BYD Seal kembali menjadi sorotan setelah insiden mengeluarkan asap hitam di Palmerah, Jakarta Barat. Kejadian ini memicu investigasi menyeluruh dari BYD Indonesia untuk mengungkap penyebabnya dan memastikan keselamatan konsumen.
Pihak BYD Indonesia menekankan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini dengan transparan. Mereka berupaya memberikan penjelasan detail kepada publik setelah investigasi tuntas.
Investigasi BYD Indonesia Atas Kasus Asap Hitam BYD Seal
Daftar Isi
BYD Indonesia telah membentuk tim aftersales untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh. Proses investigasi membutuhkan waktu dan tahapan yang rinci untuk memastikan identifikasi penyebab yang akurat.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, menyatakan bahwa hasil investigasi akan segera diumumkan kepada publik. Pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Klarifikasi BYD Indonesia: Asap, Bukan Api
Beredarnya berbagai informasi di media sosial, termasuk foto yang menunjukkan cahaya jingga di sekitar kendaraan, mendorong BYD Indonesia untuk memberikan klarifikasi.
Luther Pandjaitan menegaskan bahwa insiden tersebut hanya berupa asap, bukan kebakaran. Cahaya jingga yang terlihat hanyalah pantulan lampu pada asap, bukan api yang membakar mobil.
Unit BYD Seal yang mengalami insiden asap telah diamankan oleh pihak BYD Indonesia. Mereka telah memberikan dukungan kepada pemilik kendaraan.
Kronologi Kejadian dan Respon Pemadam Kebakaran
Insiden asap hitam dari BYD Seal terjadi pada Selasa (13/5) pukul 04.18 WIB di Jalan Katalis, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
Mobil yang diparkir di garasi rumah tersebut mengeluarkan asap setelah diduga terjadi korsleting pada komponen baterai. Kejadian ini juga dilaporkan disertai ledakan.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, menjelaskan bahwa mobil tersebut tidak terpakai selama tiga hari sebelum insiden.
Tim pemadam kebakaran menerjunkan 30 personel dan enam unit kendaraan untuk menangani asap yang keluar dari mobil listrik tersebut. Respon cepat ini berhasil mencegah meluasnya insiden.
Dugaan sementara penyebab asap adalah fenomena listrik pada baterai mobil listrik. Namun, investigasi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini.
Kejadian ini menjadi perhatian serius, mengingat popularitas mobil listrik yang semakin meningkat di Indonesia. Hasil investigasi BYD Indonesia sangat dinantikan untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik terhadap teknologi kendaraan listrik.
Transparansi dan kecepatan respon BYD Indonesia dalam menangani insiden ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan konsumen dan kualitas produknya.