Pemain asing Tangerang Hawks di IBL, Jarred Dwayne Shaw, menghadapi konsekuensi serius atas penangkapannya terkait kasus narkoba. Pihak berwenang telah menindak tegas, dan dunia basket Indonesia merespon dengan sanksi yang berat.
Penangkapan Shaw oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 14 Mei 2023, menimbulka reaksi keras dari berbagai pihak. Ia terbukti menerima paket berisi narkotika jenis Delta 9 THC.
Penangkapan dan Reaksi Pihak Kepolisian
Daftar Isi
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, mengkonfirmasi penangkapan tersebut. Shaw terbukti terlibat dalam tindak pidana kepemilikan narkotika golongan Delta 9 THC.
Pihak kepolisian menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada jalur yang berlaku. Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran hukum, termasuk kasus narkoba.
Sanksi Tegas dari PP Perbasi dan IBL
Ketua Umum PP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menyatakan tidak ada toleransi bagi pengguna narkoba di dunia basket Indonesia. Sanksi tegas akan diberlakukan pada siapa pun yang terlibat.
PP Perbasi menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang. Mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan olahraga yang bersih dari narkoba.
IBL, sebagai penyelenggara liga, menyatakan sikap yang sama dengan PP Perbasi. Mereka menerapkan kebijakan *blacklist* terhadap pemain atau ofisial yang terlibat narkoba.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menegaskan bahwa pelanggaran ini merupakan pelanggaran serius terhadap standar kontrak pemain IBL, pasal 8.
Dampak Jangka Panjang bagi Karier Shaw
Shaw kini menghadapi larangan bermain di IBL secara permanen. Keputusan ini merupakan konsekuensi langsung dari pelanggaran hukum yang dilakukan.
Kasus Shaw menunjukkan komitmen kuat PP Perbasi dan IBL dalam menjaga integritas olahraga basket Indonesia. Mereka tidak akan mentolerir tindakan yang melanggar hukum.
Pelanggaran ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para atlet. Komitmen untuk menjalani hidup sehat dan bebas narkoba sangat penting dalam menjaga karier dan reputasi.
Ketegasan dari PP Perbasi dan IBL diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan lingkungan olahraga yang lebih bersih dan sehat di masa mendatang. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.