Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, mengumumkan rencana pendegradasian beberapa pemain bulu tangkis nasional setelah Piala Sudirman 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons atas performa kurang memuaskan tim Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Wacana pemulangan atlet lebih cepat dari periode normal enam bulan atau setahun telah disampaikan Taufik sebelumnya. Hal ini diungkapkan setelah Indonesia gagal meraih gelar juara di tur Eropa.
Pencapaian Minor Picu Evaluasi Kinerja
Daftar Isi
PBSI menaruh harapan besar pada para pemain, mengingat persiapan yang telah dilakukan terbilang maksimal. Namun, hasilnya jauh dari ekspektasi.
Kekecewaan terbesar terlihat pada hasil All England 2025. Indonesia gagal mempertahankan dua gelar juara yang diraih sebelumnya, hanya mampu mencapai peringkat kedua melalui pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Tren negatif berlanjut di Kejuaraan Bulutangkis Asia yang berakhir 13 April 2025. Dari 19 wakil terbaik yang diturunkan di Ningbo, China, Indonesia pulang tanpa membawa satu pun gelar.
Indonesia hanya meraih dua medali perunggu. Medali tersebut dipersembahkan oleh Leo/Bagas dan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Kriteria Pendegradasian Pemain
Taufik Hidayat kembali menegaskan rencana degradasi pemain. Ia menjelaskan kriteria yang akan digunakan dalam proses evaluasi tersebut.
Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil pertandingan sesaat. Proses evaluasi akan mempertimbangkan durasi pemain berada di Pelatnas, prestasi yang telah dicapai, dan hasil tes teknik, visi, hingga kesehatan.
Pemain yang baru bergabung dan belum menunjukkan performa terbaik tidak serta-merta akan langsung dikeluarkan. PBSI akan mengevaluasi secara komprehensif.
Regenerasi sebagai Strategi Jangka Panjang
Taufik Hidayat menekankan pentingnya regenerasi pemain. Hal ini bertujuan agar pemain pelapis dapat berkembang dan meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan.
Ia berpendapat bahwa regenerasi lebih baik daripada membiarkan pemain muda terhambat perkembangannya. Proses ini dianggap penting untuk menjaga daya saing bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.
Proses evaluasi dan pendegradasian ini diharapkan akan melahirkan tim yang lebih kompetitif dan berprestasi di masa mendatang.
Dengan demikian, PBSI berharap dapat mempersiapkan tim yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan. Proses ini juga bertujuan untuk memastikan keberlangsungan prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.
Secara keseluruhan, keputusan PBSI untuk melakukan evaluasi dan penyegaran pemain merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia. Proses ini diharapkan akan menghasilkan tim yang lebih solid dan mampu bersaing di level internasional.