Pemerintah tengah gencar mempercepat proses pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun anggaran 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, mengingatkan pentingnya penyelesaian administrasi dan penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi CASN terpilih.
Langkah ini krusial untuk memastikan proses pengangkatan berjalan lancar dan sesuai target. Rini menekankan perlunya komitmen dari seluruh instansi pusat dan daerah yang terlibat.
Percepatan Pengangkatan CASN 2024: Target Juni dan Oktober
Daftar Isi
Rakor percepatan penetapan SK CPNS dan PPPK Formasi TA 2024 digelar secara virtual. Rakor ini dihadiri oleh seluruh instansi terkait baik pusat maupun daerah.
Dalam rapat tersebut, Menteri Rini meminta agar instansi menyediakan anggaran dan sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses pengangkatan CASN.
Ia juga mengingatkan agar instansi tidak lagi merekrut pegawai non-ASN atau sejenisnya. Kebijakan afirmasi pengangkatan pegawai non-ASN hanya berlaku hingga pengadaan CASN 2024, sesuai arahan Presiden.
Setelahnya, seluruh pengadaan ASN akan berdasarkan sistem merit, sesuai UU No. 20/2023 tentang ASN. Target pengangkatan CPNS paling lambat Juni 2025, sedangkan PPPK Oktober 2025.
Jumlah CASN yang Akan Diangkat dan Progresnya
Berdasarkan data BKN per 19 Maret 2025, diperkirakan akan ada 179.025 CPNS dan 677.593 PPPK tahap I yang diangkat.
Selain itu, terdapat proyeksi 328.515 peserta yang akan diangkat sebagai PPPK melalui seleksi tahap II, yang masih berlangsung.
Total estimasi CASN yang akan diangkat melebihi 1,1 juta orang. Angka ini masih estimasi karena proses seleksi dan administrasi masih berjalan.
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan perkembangan penetapan NIP. Dari 542 instansi yang menyelenggarakan seleksi CPNS, 374 telah menerbitkan NIP, dan 32 telah menerbitkan SK pengangkatan.
Untuk PPPK tahap I, dari 612 instansi, 436 telah menerbitkan NIP dan 44 telah menerbitkan SK pengangkatan.
Sistem Merit dan Transparansi dalam Pengangkatan ASN
Menteri Rini menegaskan bahwa kebijakan pengangkatan ASN ke depannya akan sepenuhnya berbasis merit sistem.
Hal ini untuk menciptakan proses yang lebih adil, transparan, dan kompetitif bagi seluruh warga negara. Bukan untuk membatasi akses, melainkan membuka peluang yang lebih luas.
Rini juga menekankan pentingnya komunikasi publik yang tepat dan menyeluruh agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tidak simpang siur.
Seluruh tahapan pengangkatan CASN harus diselesaikan sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Harapannya, seluruh instansi bergerak serempak agar target pengangkatan Juni dan Oktober 2025 dapat tercapai.
Dengan percepatan proses pengangkatan CASN ini, pemerintah berharap dapat memperkuat kapasitas birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik. Transparansi dan kepatuhan pada sistem merit menjadi kunci keberhasilan reformasi birokrasi di Indonesia.
