Pevoli putri andalan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah memutuskan untuk tidak melanjutkan kariernya bersama klub voli Korea Selatan, Red Sparks. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Megawati sebelumnya telah ditawarkan perpanjangan kontrak. Ia kini telah kembali ke Indonesia dan menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut.
Setelah kembali ke kampung halamannya di Jember, Megawati diundang oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan alasan profesional di balik keputusannya meninggalkan Red Sparks.
Alasan Profesional Megawati Meninggalkan Red Sparks
Daftar Isi
Megawati menekankan bahwa ia memutuskan kontrak dengan Red Sparks secara profesional dan sesuai haknya. Tidak ada paksaan atau tekanan yang menyebabkan keputusannya ini.
Beredar spekulasi bahwa cedera kaki yang dialaminya menjadi penyebab utama kepulangannya. Namun, Megawati membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa cederanya sudah pulih dalam waktu dua bulan.
Prioritas Keluarga di Atas Karier
Alasan utama Megawati meninggalkan Red Sparks dan kembali ke Indonesia adalah untuk lebih dekat dengan keluarganya, terutama ibunya. Ia memprioritaskan kebersamaan keluarga di atas kariernya di luar negeri.
Megawati menegaskan bahwa karier profesional dapat dikejar kapan saja, namun kebersamaan keluarga merupakan hal yang tak tergantikan. Dukungan dan doa dari ibunya menjadi motivasi penting dalam hidupnya.
Masa Depan Karier Megawati di Dunia Voli
Meskipun kembali ke Indonesia, Megawati tidak menutup kemungkinan untuk kembali bermain voli profesional di negara lain. Ia ingin terus mengembangkan kariernya dan menjajal pengalaman baru di berbagai negara.
Pevoli yang dikenal dengan julukan “Megatron” ini memiliki pandangan luas terhadap masa depannya. Ia percaya bahwa rezeki akan selalu datang jika sudah menjadi takdirnya.
Megawati menekankan pentingnya keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Ia ingin tetap dekat dengan keluarga sambil mengejar impiannya di dunia voli profesional.
Keputusan Megawati ini menjadi pelajaran berharga bagi atlet profesional lainnya. Bahwa sukses tidak hanya diukur dari pencapaian karier, tetapi juga dari keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional.
Kisah Megawati Hangestri ini menjadi contoh bagaimana seorang atlet mampu memprioritaskan keluarga tanpa mengorbankan kariernya sepenuhnya. Ia membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan cara yang seimbang dan bijak.
Meskipun meninggalkan Red Sparks, Megawati tetap optimis tentang masa depan kariernya dan siap untuk menghadapi tantangan baru. Ia siap untuk kembali bermain voli profesional jika kesempatan yang tepat datang, namun keluarga tetap menjadi prioritas utamanya.