Rumour Teknologi

Meta Terguncang: Instagram, WhatsApp Terancam, Masa Depan Goyah?

playmaker

Penggunaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp begitu masif dalam dua dekade terakhir. Hampir semua pengguna internet setidaknya memiliki satu dari ketiga platform tersebut, bahkan banyak yang menggunakan ketiganya sekaligus.

Ketiga platform ini berada di bawah naungan Meta, sebuah perusahaan teknologi raksasa yang bermula dari sebuah ide sederhana.

Dari Harvard hingga Kerajaan Media Sosial

Facebook, didirikan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes, awalnya hanya ditujukan untuk mahasiswa Harvard. Namun, platform ini berkembang pesat hingga menjadi sebuah imperium digital.

Keberhasilan Facebook kemudian diikuti dengan akuisisi strategis sejumlah platform lain yang memperkuat dominasinya di dunia media sosial.

Akuisisi Strategis Instagram dan WhatsApp

Pada tahun 2012, Facebook (yang kini bernama Meta) mengakuisisi Instagram seharga US$1 miliar dari pendirinya, Kevin Systrom dan Mike Krieger. Instagram, dengan fokusnya pada foto dan video, segera menjadi platform populer bagi para influencer dan bisnis.

Empat tahun kemudian, Meta kembali membuat langkah besar dengan membeli WhatsApp seharga US$19 miliar. Aplikasi pesan instan ini kini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, menjadikannya aplikasi pesan terpopuler di dunia.

Gugatan Antimonopoli Mengguncang Kekaisaran Meta

Kekuasaan Meta di dunia media sosial tidak luput dari sorotan. Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengajukan gugatan antimonopoli pada Desember 2020, menuduh Meta menyalahgunakan posisi monopolinya dengan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp.

FTC berpendapat bahwa akuisisi tersebut dilakukan untuk mencegah munculnya kompetitor yang dapat mengancam dominasi Meta. Bukti yang diajukan termasuk email internal Zuckerberg yang menunjukkan kekhawatirannya terhadap pertumbuhan Instagram.

Tuduhan FTC dan Tanggapan Meta

FTC menuduh Meta secara sistematis memburu dan mengakuisisi calon pesaing yang dianggap sebagai ancaman serius. Namun, Meta membantah tuduhan tersebut.

Meta berargumen bahwa Instagram, Facebook, dan WhatsApp bersaing dengan platform lain seperti TikTok, YouTube, X (sebelumnya Twitter), iMessage, dan banyak lagi. Mereka juga menyatakan bahwa tindakan FTC mengancam inovasi Amerika dan justru menguntungkan negara-negara seperti Tiongkok dalam bidang kecerdasan buatan.

Potensi Pemisahan Instagram dan WhatsApp

Jika FTC memenangkan gugatan ini, Meta mungkin dipaksa untuk memisahkan Instagram dan WhatsApp dari induk perusahaannya.

Hal ini berpotensi mengubah lanskap industri media sosial secara drastis dan berdampak signifikan terhadap cara ketiga platform tersebut beroperasi.

Hasil dari gugatan ini akan menentukan masa depan Meta dan pengaruhnya terhadap dunia digital. Keputusan pengadilan akan memberikan dampak besar, tidak hanya bagi Meta, tetapi juga bagi pengguna dan industri teknologi secara global. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya regulasi yang efektif dalam menjaga persaingan sehat di pasar digital yang semakin terkonsentrasi.

Kasus ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh regulator dalam menghadapi raksasa teknologi yang terus berkembang dan berinovasi. Pertanyaan tentang definisi monopoli, serta cara terbaik untuk mengatur perusahaan teknologi besar, masih menjadi perdebatan yang kompleks dan berkelanjutan.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses