Kepala BPS Provinsi Sulbar, Tina Wahyufitri di Mamuju, Senin, mengatakan NTP Sulbar pada Maret 2023 tercatat 121,27 poin atau naik 3,43 persen dibandingkan pada Februari 2023 sebesar 117,25.
Ia mengatakan, kenaikan NTP Sulbar tersebut disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang juga mengalami kenaikan.
“It tercatat naik sebesar 3,81 persen persen sedangkan Ib yang mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen,” katanya.
Baca juga: BPS: Tingkat kesejahteraan petani Sulsel semakin membaik
Ia menyampaikan NTP sebesar 121,27 atau mengalami kenaikan tersebut telah mengindikasikan petani di Sulbar sementara mengalami keuntungan dalam hal perdagangan.
“Artinya, secara umum harga komoditi hasil pertanian dari bulan sebelumnya mengalami kenaikan sedangkan harga barang-barang keperluan konsumsi dan produksi mengalami penurunan, akibatnya perbandingan antara indeks harga yang diterima dengan indeks harga yang dibayar petani cenderung lebih tinggi,” katanya.
NTP Sulbar menurut subsektor, tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 98,41, subsektor hortikultura (NTP-H) 107,52, subsektor tanaman perkebunan
Rakyat (NTP-R) 143,07, subsektor peternakan (NTP-T) 93,51, dan subsektor perikanan (NTN-P) 105,35.
Bila dibandingkan NTP antar provinsi seluruh Indonesia, pada bulan Maret 2023, terlihat sebanyak 26 provinsi mengalami perubahan NTP positif dan 8 provinsi mengalami perubahan negatif jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Provinsi dengan perubahan positif
terbesar yaitu Provinsi Riau yang naik 4,35 persen, sedangkan provinsi dengan perubahan negatif terbesar yaitu Provinsi Banten yang mengalami penurunan 1,67 persen.
“Secara nasional, posisi NTP Sulbar pada bulan Maret 2023 berada pada urutan ketiga yang mengalami kenaikan NTP,” katanya.*
Sumber: Antara.