Cara Membuat Tempe

Dian Hadi Saputra

Pendahuluan

Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus. Makanan yang kaya akan protein ini memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang kenyal. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara membuat tempe sendiri di rumah dengan mudah. Baca terus untuk mengetahui langkah-langkah detailnya.

Bahan-bahan yang Dibutuhkan

Untuk membuat tempe, Anda membutuhkan bahan-bahan berikut:

Nama Bahan Jumlah
Kedelai 500 gram
Cendawan Rhizopus oligosporus 1 sendok teh
Air Secukupnya

Langkah-langkah Membuat Tempe

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tempe:

1. Persiapan

Bersihkan kedelai dari kotoran dan pecah kulit kulitnya. Setelah itu, rendam kedelai dalam air selama 12 jam.

2. Perebusan

Setelah kedelai direndam, rebus kedelai dalam panci besar hingga lunak. Pastikan kedelai benar-benar lembut dan mudah untuk dihancurkan.

3. Penyebaran Cendawan

Saat kedelai masih hangat, taburkan cendawan Rhizopus oligosporus secukupnya ke atasnya. Pastikan semua kedelai terendam oleh cendawan.

4. Penutupan

Tutupi panci dengan kain yang bersih untuk menjaga kelembapan dan mencegah kontaminasi dari udara luar. Letakkan panci di tempat yang hangat dan gelap selama 24-48 jam.

Berita Terkait :  Cara Melacak Hp Hilang

5. Pemantauan

Periksa tempe setiap 12 jam untuk memastikan bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik. Jika Anda melihat ada bintik-bintik hitam atau warna yang tidak normal, berarti tempe terkontaminasi dan harus dibuang.

6. Pemanggangan

Jika tempe sudah mengeluarkan bau yang khas dan memiliki tekstur yang kenyal, artinya sudah matang. Panggang tempe dalam oven selama 15-20 menit dengan suhu 180 derajat Celsius untuk membunuh bakteri yang mungkin ada.

7. Penyimpanan

Setelah dipanggang, dinginkan tempe dan simpan dalam kulkas. Tempe bisa bertahan selama seminggu jika disimpan dengan benar.

Kelebihan dan Kekurangan Membuat Tempe

Kelebihan Membuat Tempe

1. Kandungan protein tinggi: Tempe kaya akan kandungan protein, sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh.

2. Mudah dibuat di rumah: Pembuatan tempe tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dilakukan di rumah dengan mudah.

3. Rasa yang lezat: Tempe memiliki rasa yang unik dan lezat, membuatnya menjadi pilihan makanan yang populer di Indonesia.

4. Sumber nutrisi yang baik: Selain protein, tempe juga mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan.

5. Proses fermentasi yang alami: Fermentasi yang terjadi saat pembuatan tempe tidak hanya meningkatkan nilai gizi, tetapi juga membuat tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh.

6. Variasi hidangan: Tempe dapat diolah menjadi berbagai hidangan seperti sambal goreng tempe, tempe mendoan, atau tempe orek.

7. Harga terjangkau: Kedelai dan cendawan Rhizopus oligosporus yang digunakan dalam pembuatan tempe mudah ditemukan dengan harga yang terjangkau.

Kekurangan Membuat Tempe

1. Waktu yang dibutuhkan: Pembuatan tempe membutuhkan waktu 24-48 jam untuk proses fermentasi yang membutuhkan pemantauan.

2. Resiko kontaminasi: Ada risiko tempe terkontaminasi jika tidak menjaga kebersihan selama proses pembuatan.

3. Penggunaan plastik: Beberapa orang mengkhawatirkan penggunaan plastik saat pembungkusan tempe yang mungkin dapat berkontribusi pada polusi lingkungan.

4. Alergi kedelai: Bagi mereka yang alergi terhadap kedelai, mengkonsumsi atau membuat tempe tidak disarankan.

5. Penyimpanan terbatas: Tempe memiliki umur simpan yang terbatas dan perlu disimpan dengan benar agar tetap segar.

6. Variasi rasa yang terbatas: Meskipun tempe dapat diolah menjadi berbagai hidangan, beberapa orang mungkin merasa variasi rasa terbatas dibandingkan dengan makanan lainnya.

Berita Terkait :  Cara Top Up Dana

7. Sensitivitas terhadap suhu: Proses fermentasi tempe membutuhkan suhu dan kelembapan yang tepat. Jika kondisi tidak sesuai, fermentasi tidak akan berjalan dengan baik.

Tabel Informasi Membuat Tempe

Langkah Waktu Keterangan
Persiapan 12 jam Rendam kedelai dalam air selama 12 jam
Perebusan Persiapan + 2 jam Rebus kedelai dalam panci besar hingga lunak
Penyebaran Cendawan Perebusan + 5 menit Taburkan cendawan Rhizopus oligosporus pada kedelai yang masih hangat
Penutupan Perebusan + 5 menit Tutup panci dengan kain bersih dan tempatkan di tempat hangat dan gelap
Pemantauan 24-48 jam Periksa tempe setiap 12 jam untuk memastikan proses fermentasi berjalan dengan baik
Pemanggangan Pemantauan + 1-2 hari Panggang tempe dalam oven selama 15-20 menit dengan suhu 180 derajat Celsius
Penyimpanan Pemanggangan + 30 menit Dinginkan tempe dan simpan dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya

FAQ tentang Membuat Tempe

1. Apakah saya bisa menggunakan kedelai hitam untuk membuat tempe?

Tidak, kedelai hitam tidak cocok untuk membuat tempe. Anda harus menggunakan kedelai kuning yang telah direndam dan direbus.

2. Bisakah saya menggunakan tempe lama sebagai starter?

Ya, Anda dapat menggunakan potongan kecil tempe lama sebagai starter untuk mempercepat proses fermentasi tempe baru.

3. Bagaimana cara mengetahui apakah tempe terkontaminasi saat proses fermentasi?

Jika ada bintik-bintik hitam atau warna yang tidak normal pada tempe, berarti tempe terkontaminasi dan tidak aman untuk dikonsumsi.

4. Berapa lama tempe bisa disimpan di kulkas?

Tempe dapat bertahan selama seminggu jika disimpan dengan benar dalam kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat Celsius.

5. Apakah saya bisa memasak tempe mentah tanpa melalui proses fermentasi?

Ya, Anda dapat memasak tempe mentah, tetapi rasanya akan berbeda dan teksturnya tidak kenyal seperti tempe yang sudah difermentasi.

6. Apa yang harus dilakukan jika tempe terlalu basah?

Jika tempe terlalu basah, Anda dapat meletakkannya di atas kertas dapur untuk menyerap kelebihan cairan.

7. Bisakah saya membuat tempe tanpa oven?

Tentu saja. Jika Anda tidak memiliki oven, Anda dapat memanggang tempe dalam wajan dengan sedikit minyak sampai matang.

8. Bolehkah saya menambahkan bumbu pada tempe sebelum dipanggang?

Tentu saja. Anda dapat menambahkan bumbu sesuai selera sebelum memanggang tempe untuk memberikan cita rasa yang lebih.

9. Bagaimana cara membersihkan cendawan Rhizopus oligosporus?

Cendawan Rhizopus oligosporus harus dibersihkan dengan menyikat atau mengguyur dengan air matang sebelum digunakan.

10. Apakah saya bisa menggunakan tempe yang sudah tidak segar untuk membuat tempe baru?

Tidak, tempe yang sudah tidak segar atau berbau busuk tidak cocok digunakan sebagai starter karena dapat menyebabkan kontaminasi.

11. Apakah tempe dapat dimasukkan ke dalam freezer untuk penyimpanan yang lebih lama?

Ya, Anda dapat memasukkan tempe ke dalam freezer untuk penyimpanan yang lebih lama. Namun, perhatikan bahwa teksturnya mungkin berubah setelah dicongel.

12. Bisakah saya membuat tempe dengan menggunakan bahan selain kedelai?

Ya, Anda dapat menggunakan biji-bijian lain seperti kacang hijau atau kacang tanah untuk membuat tempe. Namun, proporsi dan waktu fermentasinya mungkin berbeda.

13. Bagaimana cara mengetahui apakah tempe sudah matang saat pemanggangan?

Tempe sudah matang jika mengeluarkan aroma yang khas dan memiliki warna yang kecoklatan. Jika masih terlalu lembut, Anda dapat memanggangnya lebih lama.

Bagikan:

Tags