Olahraga

Federasi Tinju RI Dihapus KOI: Skandal Besar Terungkap?

playmaker

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi mencabut keanggotaan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina). Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, pada Selasa (22/4/2025) di sela-sela pembukaan Rapat Anggota Tahunan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Pencabutan keanggotaan ini merupakan konsekuensi dari keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mencabut pengakuan terhadap International Boxing Association (IBA).

Pencabutan pengakuan IOC terhadap IBA berdampak besar pada berbagai organisasi tinju amatir di dunia, termasuk PP Pertina di Indonesia. Hal ini memaksa KOI untuk mengambil langkah tegas demi menjaga keselarasan dengan regulasi internasional.

Keputusan IOC dan Dampaknya Terhadap PP Pertina

International Olympic Committee (IOC) mencabut pengakuan terhadap International Boxing Association (IBA) pada Juni 2023. Keputusan ini membuat IBA kehilangan statusnya sebagai badan pengatur resmi olahraga tinju internasional.

Akibatnya, semua National Olympic Committee (NOC), termasuk KOI, diharuskan untuk memutuskan afiliasinya dengan organisasi tinju yang berafiliasi dengan IBA. Ini merupakan keputusan mutlak yang harus dipatuhi oleh KOI.

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, menyampaikan keputusan berat ini dengan penuh pertimbangan. KOI telah menyampaikan pemberitahuan kepada PP Pertina sejak September tahun lalu terkait potensi perubahan ini.

Peralihan Pengelolaan Cabang Olahraga Tinju

Dengan dicabutnya keanggotaan PP Pertina, KOI akan sementara waktu mengambil alih pengelolaan cabang olahraga tinju dalam hal pengiriman atlet ke ajang internasional. Ini mencakup persiapan dan proses seleksi atlet.

IOC kini berafiliasi dengan organisasi tinju baru bernama World Boxing. KOI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan stakeholder terkait untuk memastikan kelancaran proses transisi ini.

Meski ada perubahan besar, KOI optimistis para atlet tinju Indonesia tetap dapat berpartisipasi dalam ajang internasional. Koordinasi yang erat dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilannya.

Harapan dan Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028

Meskipun menghadapi tantangan, KOI tetap optimistis tinju Indonesia masih dapat berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028. Upaya untuk memastikan hal tersebut sedang dilakukan.

Beberapa event internasional masih menanti, seperti SEA Games, Youth Olympics, dan Asian Games Nagoya. KOI akan berdiskusi dengan para stakeholder untuk mencari solusi terbaik agar atlet tinju Indonesia tetap dapat berkompetisi.

Proses transisi ini membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang solid dari berbagai pihak. KOI berkomitmen untuk memastikan kelancaran proses dan keberhasilan atlet tinju Indonesia di kancah internasional.

Kehilangan PP Pertina sebagai anggota KOI memang menyisakan tantangan. Namun, dengan koordinasi yang baik antara KOI, Kemenpora, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan partisipasi atlet tinju Indonesia di kancah internasional tetap terjaga dan bahkan bisa lebih baik lagi kedepannya. Komitmen untuk mendukung atlet dan masa depan tinju Indonesia tetap menjadi prioritas utama.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses