humaniora

Humaniora: Ulama Maluku sampaikan keutamaan adab dengan Al Quran

Lely

IMG20230402173033

IMG20230402173033

“Jangan pernah membaca Al Quran dalam kondisi hati yang sedang marah atau kacau, ada baiknya mandi dulu tenangkan diri baru buka Mushaf,”

Ambon (PRESSRELEASE.CO.ID) – Ulama Maluku Hatta Ingratubun menyampaikan keutamaan adab dan bersikap dengan Al Quran kepada milenial dan gen Z Muslim dalam kajian umum Ramadhan Fair Kanawa di Kota Ambon.

“Di antara adab membaca Al Quran yang paling utama adalah niat untuk membaca firman-firman Allah dan jangan berniat untuk dipuji karena bacaan yang bagus atau hafalan yang banyak,” kata ustad Hatta Ingratubun di Ambon, Minggu.

Ia menyampaikan hal itu pada kajian bertema ‘Hidup mulia dengan Al Quran’ yang merupakan satu dari rangkaian Ramadhan fair yang digagas oleh komunitas Hijrah Oke Main bersama Samawa Planner untuk mendekatkan gen Z dan Milenial muslim dengan Alquran.

Ustad Hatta melanjutkan apabila seorang Muslim ingin membaca atau menyentuh Alqur’an maka diwajibkan baginya untuk membersihkan hati dan fisik.

“Jangan pernah membaca Al Quran dalam kondisi hati yang sedang marah atau kacau, ada baiknya mandi dulu tenangkan diri baru buka Mushaf,” ucapnya.

Ia pun mengingatkan para jamaah milenial itu tentang kisah ikonik tentang bagaimana sahabat Nabi Muhammad, Umar Bin Khattab memeluk Islam karena tersentuh dengan ayat suci Al Quran.

“Saat Umar ingin membaca pelepah kurma yang bertuliskan Surah Thaha, maka adiknya yaitu Fatimah menyuruhnya untuk membersihkan diri. Saat itu pula Umar mandi lalu mulai membacanya. Ini menunjukkan bahwa di zaman jahiliyah saja mereka sudah mencontohkan bagaimana seharusnya seorang muslim beradab secara fisik dan batin dengan Al Quran,” kata dia menjelaskan.

Kemudian yang terakhir Ustad Hatta Ingratubun juga menekankan kepada Milenial dan gen Z agar memperlakukan Alqur’an lebih baik diatas kitab atau buku-buku lainnya.

Mulai dari cara memegang, cara bersikap, hingga peletakan Al Quran di rumah atau di kamar masing-masing.

“Zaman dulu ketika masih santri, kami disuruh memegang Al Quran dengan memeluknya ke dada menggunakan tangan kanan, serta menempatkan Al Quran diatas kitab-kitab atau buku-buku lainnya di rumah,” katanya.

Sebagai penutup, Ustad Hatta mengatakan seorang muslim harus menjadikan Al Qu’an sebagai pedoman hidup di segala aspek agar dapat menumbuhkan generasi yang islami.

“Di hari kiamat nanti, Al Quran merupakan penyelamat bagi pembacanya, maka sering-sering lah membaca Al Quran dan memahami terjemahannya, lalu aplikasikan ke dalam hidup,” tandasnya.

Sumber: Antara.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.