Kassubag Renmin Biro Operasional Polda Papua Barat Kompol Sofyan Efendi di Manokwari, Senin, mengatakan simulasi keadaan darurat dan tanggap bencana kebakaran gedung bertingkat bermaksud meningkatkan kemampuan personel SAR dari instansi.
“Ketika ada terjadi bencana baik itu kebakaran atau bencana alam lainnya, kita sudah siap,” kata Sofyan Efendi.
Ia menjelaskan simulasi tanggap darurat kebakaran pada gedung bertingkat melibatkan unsur Basarnas Manokwari, Dinas Kesehatan Manokwari, Unit Pemadam Kebakaran Manokwari, Palang Merah Indonesia (PMI) Manokwari, dan karyawan Manokwari City Mal (MCM).
Kegiatan tersebut, kata dia, akan dilanjutkan dengan simulasi tanggap darurat terhadap bencana alam gempa bumi dan kecelakaan laut.
“Bencana di laut skenarionya dari Basarnas Manokwari. Setelah ini kita lanjut simulasi gempa bumi di Mapolda,” jelas dia.
Ia menerangkan potensi SAR dari internal kepolisian yang dilibatkan dalam simulasi berasal dari Satbrimob Polda Papua Barat, Direktorat Samapta Polda Papua Barat, dan Direktorat Kriminal Umum Polda Papua Barat.
Kolaborasi tersebut bertujuan memaksimalkan upaya evakuasi korban bencana kebakaran sekaligus mencegah tindakan pidana lain ketika terjadi bencana kebakaran.
“Kita melibatkan kriminal umum (krimum )karena tidak menutup kemungkinan ada tindak pidana pencurian saat kebakaran,” tutur Sofyan.
Menurut dia, peningkatan kapasitas potensi SAR dan sarana prasarana perlu dilakukan secara berkala setiap tahun.
Hal itu bertujuan agar upaya penanganan korban kebakaran maupun bencana lainnya dapat dilakukan dengan baik.
“Keselamatan korban menjadi hal yang paling utama,” tutur dia.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Basarnas Manokwari Marthinus Pebrian, menuturkan bahwa potensi SAR diberikan materi tentang teknik mengevakuasi korban yang terjebak dalam kebakaran gedung bertingkat.
Proses evakuasi tidak hanya dari dalam gedung melainkan melalui rooftop menggunakan tali karmantel dan peralatan lainnya.
“Kemampuan unsur SAR harus terus diuji melalui simulasi,” ucap dia.
Ia menuturkan simulasi telah menjadi agenda rutin agar kemampuan potensi SAR semakin andal ketika terjadi bencana.
Dengan demikian, potensi SAR mampu meminimalisasi jumlah korban akibat insiden kebakaran pada gedung bertingkat.
“Setiap tahun itu simulasinya dua kali dan rutin, karena rentan terjadi bencana,” ujarnya.
General Manager Manokwari City Mal Rony K mengapresiasi pelaksanaan simulasi tanggap darurat bencana kebakaran yang melibatkan potensi SAR dari pihak mal.
“Dengan simulasi, kami juga bisa mengetahui fungsi peralatan ketika kondisi darurat,” tutur dia.
Ia berharap seluruh karyawan Manokwari City Mal dapat menyerap seluruh teknik simulasi, sehingga tidak panik saat kebakaran.
Sumber: Antara.