“Dalam waktu dekat kantong parkir yang dibangun akan segera selesai sehingga dapat mengurangi kemacetan truk batu bara di sekitar wilayah Pulai Baai,” kata Kepala Dishub Provinsi Bengkulu Bambang Agus Supra Budi di Kota Bengkulu, Senin.
Selain itu, pemerintah juga akan mengubah dan mengatur ulang jadwal operasional truk pertambangan seperti angkutan batu bara agar dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.
Ia menerangkan, bahwa kemacetan terjadi di wilayah Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu disebabkan karena Mother facial atau kapal besar penampung batu bara tiba di pelabuhan namun alat untuk memasukkan batu bara tersebut dari truk ke kapal hanya tersedia dua alat.
Dengan kedatangan kapal besar tersebut di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu menyebabkan para pengusaha batu bara langsung bergerak ke pelabuhan.
Hal tersebut dilakukan sebab, batu bara di wilayah Provinsi Bengkulu telah lama tidak dibawa ke luar daerah karena keterbatasan kapal.
“Jika pabrik Agri Sinal dan Titan Wijaya beroperasi normal diperkirakan 50 persen angkutan batu bara dari Kabupaten Bengkulu Utara masuk ke Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu namun sekarang semuanya ada di Kota Bengkulu,” terang dia.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta delapan perusahaan di wilayah tersebut untuk menghentikan sementara angkutan batu bara hingga dua kapal tongkang yang terjebak gelombang tinggi bersandar di Pelabuhan Pulau Baai.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Fachriza Razie menerangkan bahwa penghentian angkutan batu bara tersebut dilakukan sebagai solusi mengurai kemacetan yang terjadi di pintu masuk Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Sumber: Antara.
