Humaniora: PLN Maluku santuni kaum dhuafa di Masohi

Lely

Humaniora: PLN Maluku santuni kaum dhuafa di Masohi

Insya Allah bisa meringankan beban mereka

Ambon (PRESSRELEASE.CO.ID) – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara melalui Yayasan Baitul Maal PLN melaksanakan Kegiatan Santunan Ramadhan kepada 50 orang lain dhuafa di Masohi Kabupaten Maluku Tengah.

General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula di Ambon, Minggu, menyatakan, kegiatan santunan rutin dilakukan oleh YBM PLN bukan hanya di Bulan Ramadhan saja

Kegiatan ini bertujuan untuk memuliakan kaum dhuafa, juga menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan memupuk pribadi yang dermawan dalam hal saling berbagi.

Yang utama bukan berapa besar dan banyak santunan yang diberikan, melainkan seberapa mulia tujuan dan keikhlasan dalam membantu sesama, setidaknya dapat meringankan beban sehari-hari.

Berita Terkait :  Humaniora: Ciptakan mudik yang aman dengan lengkapi dosis vaksin COVID-19

“Kami berharap santunan yang diberikan YBM PLN dapat membawa manfaat bagi penerima santunan, sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terbantu khususnya di bulan Ramadhan ini,” ujarnya.

Ketua YBM PLN UIW MMU, Imam Musonep berharap, kegiatan yang dilakukan YBM PLN dapat berjalan secara konsisten maupun tepat sasaran.

“Santunan ini termasuk juga bagian dalam memelihara kaum dhuafa, sedikit demi sedikit Insya Allah bisa meringankan beban mereka, apalagi sekarang adalah bulan Ramadhan, sehingga kami rasa sangat tepat untuk melaksanakan kegiatan ini dan harus dilaksanakan berkelanjutan karena kegiatan ini sangatlah mulia dan bernilai tinggi,” katanya.

Berita Terkait :  Humaniora: BMKG: Sebagian kota besar Indonesia diprakirakan hujan ringan

Ia menambahkan, melihat senyum yang merekah serta wajah sumringah dapat menjadikan semangat untuk melakukan kebaikan bukan hanya pada bulan suci Ramadhan saja, melainkan dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan yang paling penting kepada mereka yang membutuhkan.

“Kebahagiaan tercipta bukanlah dari seberapa banyak harta yang kita kumpulkan, melainkan seberapa banyak manfaat hidup kita untuk berbagi dan menolong sesama, karena hidup bukanlah selalu tentang memiliki tetapi juga berbagi,” katanya.

Lima puluh dhuafa yang menerima santunan terdiri dari siswa pesantren, janda yang tergolong kurang mampu dan guru mengaji di Kota Masohi.

 

Sumber: Antara.

Bagikan:

Tags