Humaniora: Universitas Muhammadiyah Riau-Unri jajaki kerja sama buka FK

Lely

Humaniora: Universitas Muhammadiyah Riau-Unri jajaki kerja sama buka FK

Kerja sama ini sangat bagus, kendati sempat tertunda karena moratorium dan COVID-19, akhirnya kerja sama kita kembali dilanjutkan, khususnya dalam pendirian Fakultas Kedokteran di UMRI

Pekanbaru (PRESSRELEASE.CO.ID) – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menjajaki kerja sama dengan Universitas Riau (Unri) di bidang pendidikan, terutama mendirikan Fakultas Kedokteran (FK) di UMRI untuk menambah lulusan sarjana kedokteran di Provinsi Riau.

“Kerja sama ini sangat bagus, kendati sempat tertunda karena moratorium dan COVID-19, akhirnya kerja sama kita kembali dilanjutkan, khususnya dalam pendirian Fakultas Kedokteran di UMRI,” kata Rektor Unri Prof, Dr Sri Indarti SE., MSi, di Ruang Kunto Darussalam Lantai Dua Gedung Rektorat Unri, di Pekanbaru, Selasa.

Berita Terkait :  Humaniora: Pembaharuan perlindungan jaminan sosial pekerja migran Indonesia

Ia menyatakan terima kasih atas kepercayaan UMRI kepada Unri yang telah menjadikan mitra dalam percepatan pembentukan Fakultas Kedoktran di Universitas Muhammadiyah Riau.

Rektor Unri  berharap semoga kerja sama ini berjalan dengan baik serta memberikan dampak pada bidang kesehatan, khususnya di Riau.

Rektor UMRI, Dr H Saidul Amin, MA, menyebutkan Unri adalah guru bagi mereka dalam percepatan pembentukan Fakultas Kedokteran.

“Kerja sama pembentukan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Riau sudah lama terjadi yaitu pada tahun 2019 dan Alhmadulillah sekarang bisa dilanjutkan lagi,” katanya.

Dekan Fakultas Kedokteran Unri, dr Arfianti, M.Biomed, M.Sc, Ph.D  menyampaikan jumlah dokter di Indonesia termasuk terendah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, yaitu sebesar 0,6 persen dokter per 1.000 penduduk.

Berita Terkait :  Humaniora: Unram terima 1.321 calon mahasiswa baru jalur SNBP

“Indonesia hanya memiliki 6 dokter yang melayani 10.000 penduduknya. Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio dokter yang telah ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) yaitu satu dokter per 1000 penduduk,” katanya.

Karena itu melalui kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata Unri dan UMRI dalam menjawab tantangan tersebut, demikian Arfianti.

Baca juga: FK Unri latih 52 nakes di Pulau Terluar Rupat

Baca juga: UMRI siapkan kajian ilmiah pengembangan “agroforestry” di Siak

Sumber: Antara.

Bagikan:

Tags