Cara Berinvestasi Reksadana Online – Bagi Anda yang ingin menambah tabungan dari sebagian penghasilan Anda, ada beberapa pilihan yang bisa Anda lakukan. Pada umumnya masyarakat menyimpan tabungannya di bank mengharapkan bunga bank.
Namun, alih-alih meningkat, secara tidak langsung tabungan mereka justru berkurang karena biaya administrasi bank. Meskipun ada fasilitas bank lain yang menjanjikan imbal hasil yang cukup tinggi, seperti deposito berjangka, namun nilainya tidak sebanding dengan besarnya inflasi setiap tahunnya. Lalu, bagaimana kita bisa memperluas tabungan kita?
Apa Itu Reksadana?
Daftar Isi
Reksadana adalah wadah yang menerima modal/dana dari berbagai investor untuk dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dengan cara membeli Saham, Obligasi, Pasar Uang, Indeks, dan lain-lain dalam bentuk Unit Penyertaan (UP) yang akan menjadi Portofolio Anda.
Membeli Reksadana sama dengan menabung, dimana tabungan Anda di Bank Kustodian akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan sesuai dengan pilihan jenis investasi Anda. Dalam berinvestasi di Reksadana, Anda tidak terikat waktu, Anda bisa menjual Reksadana Anda kapan saja yang akan diproses biasanya antara 2-4 hari kerja.
Mengapa Perlu Berinvestasi Di Reksadana?
Bagi sebagian orang, investasi itu banyak macamnya, ada yang memilih deposito, aset properti atau emas dan juga saham. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan deposito, Anda bisa mendapatkan return 6-8% per tahun, sedangkan inflasi rata-rata bisa mencapai 5-20%, maka deposito Anda akan tetap tergerus inflasi.
Sementara itu, investasi properti memang cukup menggiurkan, dimana harga properti akan terus meningkat cukup tajam, namun untuk berinvestasi properti membutuhkan modal yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah, selain maraknya penipuan yang menawarkan rumah murah, namun pada akhirnya terjadi perselisihan atau bahan bangunan yang tidak tersedia. sehingga bangunan tersebut rentan dan tidak tahan lama.
Investasi emas hari ini memang cukup aman karena kita tidak lagi harus menyimpannya secara langsung, tetapi kita tetap diminta untuk membayar biaya penyimpanan, atau bahkan jika kita menyimpannya secara langsung, ketika ingin menjualnya tentunya toko emas akan menawar dengan harga di bawah harga pasar, ini juga akan mengurangi laba atas investasi Anda.
Dalam berinvestasi saham saat ini cukup terjangkau dibandingkan beberapa tahun lalu dimana saat ini jumlah per satu lot saham berkurang menjadi hanya 100 lembar saham, yang sebelumnya 500 lembar saham/lot.
Macam-Macam Bentuk Reksadana
Reksadana Saham (RDS)
Reksadana yang menginvestasikan lebih dari 80% portofolionya dalam efek ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga saham dan bagi hasil (dividen) namun pada Reksadana saham, dividen yang diterima tidak langsung dibagikan kepada pemilik Reksadana tetapi diinvestasikan kembali oleh manajer investasi. sehingga meningkatkan Nilai Aset. Bersih (NAB) Reksadana.
Reinvestasi ini dapat mengurangi kerugian saat harga saham turun, tetapi juga meningkatkan keuntungan saat harga saham naik. Reksadana saham memberikan potensi terbesar untuk pertumbuhan nilai investasi tetapi juga memiliki risiko yang besar.
Reksadana Pasar Uang (RDPU)
Reksadana yang investasinya 80% pada surat berharga pasar uang adalah surat utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito berjangka. Reksadana pasar uang adalah Reksadana yang memiliki risiko paling rendah namun juga memberikan imbal hasil yang terbatas.
Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)
Reksadana pendapatan tetap adalah Reksadana yang menginvestasikan lebih dari 80% portofolio yang dikelolanya ke dalam surat utang (obligasi). Risiko investasi Reksadana pasar uang yang lebih tinggi membuat nilai pengembalian Reksadana jenis ini juga lebih tinggi namun masih lebih rendah dibandingkan Reksadana campuran atau saham.
Demikianlah ulasan tentang cara berinvestasi reksadana online semoga bermanfaat.