Rumour Teknologi

Rahasia Negara Bocor: Grup Chat Istri Menhan AS Gegerkan Pentagon

playmaker

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS), Pete Hegseth, kembali menjadi sorotan setelah terungkapnya kebocoran informasi rahasia militer melalui aplikasi pesan Signal. Informasi sensitif tersebut dibagikan Hegseth dalam sebuah grup obrolan yang beranggotakan keluarganya dan pengacaranya.

Kejadian ini muncul hanya sebulan setelah seorang jurnalis ditambahkan ke grup Signal lain yang berisi pejabat kabinet AS, termasuk Hegseth, di mana mereka membicarakan rencana serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.

Kebocoran Informasi Serangan Udara di Yaman

Dalam grup Signal yang dibuatnya sendiri, Hegseth membocorkan detail serangan udara di Yaman, termasuk jadwal penerbangan jet tempur F/A-18 Hornets yang ditugaskan untuk menyerang kelompok Houthi.

Pengungkapan ini menambah kontroversi yang telah membayangi Hegseth dan memicu kekhawatiran serius terkait keamanan nasional AS.

Pentagon dalam Kekacauan

John Ullyot, mantan juru bicara Pentagon yang mengundurkan diri, menggambarkan situasi di Pentagon sebagai “kehancuran total”.

Dalam opini yang ditulisnya di Politico, Ullyot mengkritik kebocoran informasi sensitif dan pergantian staf besar-besaran di awal pemerintahan, mengatakan hal itu sebagai gangguan besar bagi presiden.

Ullyot bahkan menyiratkan bahwa kebocoran informasi ini dapat berujung pada pemecatan Hegseth sebagai Menhan AS.

Reaksi Beragam terhadap Kontroversi Hegseth

Terungkapnya grup Signal kedua ini semakin meningkatkan tekanan pada Gedung Putih untuk mengambil tindakan. Namun, Presiden AS Donald Trump tetap membela Hegseth, menyebutnya sebagai orang yang melakukan pekerjaan hebat dan menuduh berita tersebut sebagai “berita palsu”.

Sebaliknya, kritik keras datang dari Senator Demokrat Tammy Duckworth yang menyatakan bahwa tindakan Hegseth telah menempatkan nyawa tentara AS pada risiko yang lebih besar.

Senator Demokrat lain, Jack Reed, menyebut laporan tersebut, jika benar, sebagai contoh lain dari kelalaian sembrono Hegseth terhadap hukum dan protokol keamanan.

Sementara itu, juru bicara Pentagon, Sean Parnell, menyatakan laporan tersebut sebagai “sampah” dan menuduh media sebagai pihak yang anti-Trump.

Tanggapan Pihak Berwenang dan Analisis Situasi

Pernyataan Presiden Trump yang membela Hegseth menunjukkan adanya dukungan politik yang kuat bagi Menhan AS tersebut, meskipun terdapat kekhawatiran serius terkait pelanggaran keamanan dan risiko yang ditimbulkannya.

Kritik dari Senator Duckworth dan Reed menunjukkan adanya tekanan politik yang signifikan untuk meminta pertanggungjawaban Hegseth atas tindakannya.

Pernyataan Parnell yang menyebut laporan tersebut sebagai “sampah” merupakan upaya untuk membela Hegseth dan pemerintahan Trump dari kritik yang terus berdatangan.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang standar keamanan informasi di pemerintahan Trump, dan menunjukkan betapa rentannya informasi sensitif terhadap kebocoran melalui penggunaan aplikasi pesan pribadi.

Ke depannya, peristiwa ini akan menjadi studi kasus penting tentang tantangan dalam menjaga keamanan informasi dan konsekuensi dari kebocoran informasi rahasia bagi keamanan nasional.

Reaksi publik dan investigasi lebih lanjut akan menentukan masa depan Hegseth sebagai Menhan AS dan dampak kejadian ini terhadap pemerintahan Trump.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses