Blitar (PressRelease) – Kementerian Pertanian bergerak cepat memfasilitasi biaya pendistribusian telur peternak ke wilayah yang pasokan telur masih rendah, agar harga telur di peternak terdorong naik karena meningkatnya penyerapan telur. Disamping itu pendistribusian telur ke daerah yang pasokan telurnya rendah, diharapkan dapat menstabilkan harga telur di wilayah tersebut.
Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, bantuan biaya distribusi ini dilakukan setelah melihat kondisi pasokan dan dinamika harga di lapangan, “Pelepasan telur ayam dari Blitar ke Maluku dan Kalteng hari ini sebagai langkah konkret kita membantu para peternak yang mengalami kesulitan akibat pasokan dan harga,” ujar Sarwo saat melepas telur peternak Blitar menuju Ambon dan Kalteng, di Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok Blitar, Kamis (04/11/2021).
Sebanyak 2 kontainer dilepas dengan total 20 Ton telur dari Blitar dikirim ke Ambon dan Tual Provinsi Maluku, sedangkan telur yang dikirim ke Pangkalanbun sebanyak 2 truk masing-masing 5 Ton.
Sepanjang Mei-Juli 2021 BKP Kementan juga telah memfasilitasi biaya pengiriman jagung pakan dari daerah sentra produksi jagung (NTB, Jawa Timur dan Sulawesi Utara) sebanyak total 1.547 Ton kepada peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kendal, Jawa Tengah. Pada bulan September 2021, Kementan juga telah memberikan subsidi harga untuk 1.000 ton jagung pakan kepada peternak ayam petelur. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Izul Marom memberikan apresiasi dan harapan kepada BKP untuk terus membantu masalah jagung bagi peternak yang mengalami permasalahan pasokan pakan maupun harga telur di Kabupaten Blitar. “Ini (fasilitasi distribusi) tentu sangat kami apresiasi karena memang kita tahu bahwa produksi telur di Blitar ini besar, dan populasi ayam mencapai 20 juta ekor, dan kita memasok ke wilayah lain dibantu distribusinya oleh Badan Ketahanan Pangan,” ujarnya Sementara itu, Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar, Karman berharap pemerintah terus memperhatikan nasib peternak skala UMKM, “Agar kami para peternak mandiri ini bisa berkembang, intervensi pemerintah ketika ada permasalahan mengenai harga dan pasokan sangat kami butuhkan. Bantuan distribusi seperti ini kami merasa diperhatikan,” ujarnya. Sebelumnya Kementerian Pertanian pada Senin (01/11/2021) telah menyerap 1 juta telur sebagai langkah darurat yang diterapkan untuk menyelamatkan peternak mandiri dengan skala UMKM yang harga telurnya mengalami penurunan akibat dampak pandemi covid 19.
Berita telah di terbitkan oleh Sumber Berita