Facebook Berencana Ganti Nama Untuk Perkuat Citra Perusahaan

Lely

PressRelease.co.id – Mark Zuckerberg mengungkapkan Facebook berencana mengganti nama pada 28 Oktober. Perubahan nama itu diduga karena keinginan Facebook untuk dilihat lebih dari sekadar perusahaan media sosial.

Perubahan nama Facebook hanya untuk perusahaan induknya, sama seperti Google mengubah merek menjadi Alphabet, menjadikan Google masih menjadi produk di bawah payung perusahaan yang lebih besar.

Perubahan nama Facebook mungkin akan ditujukan, hanya untuk nama Induk, yang akan mengendalikan anak perusahaan yang dimiliki termasuk Instagram, WhatsApp, dan Oculus. Tetapi Facebook masih bungkam tentang perubahan nama apa pun yang kemungkinan resmi di pekan depan.

Gagasan tentang metaverse lingkungan yang dihasilkan komputer di mana orang dapat berinteraksi satu sama lain menggunakan AR, VR, dan teknologi lainnya adalah sesuatu yang telah didiskusikan Facebook sejak mengakuisisi pembuat headset realitas virtual Oculus pada tahun 2014.

Berita Terkait :  Smartwatch Asus Vivowatch 5 LTE sedang Digarap

Membangun metaverse adalah Penyebab utama Facebook untuk menganti nama, karena metaverse saat ini menarik bagi banyak perusahaan teknologi besar. Konsep metaverse yang dipimpin oleh Facebook telah menerima beberapa penolakan. Pada hari Selasa, CEO Twitter Jack Dorsey menanyakan ambisi Zuckeberg dalam membentuk metaverse.

Metaverse adalah konsep literasi Internet di masa depan, yang terdiri dari ruang virtual 3D yang terus-menerus, bersama, yang terhubung ke alam semesta virtual yang dirasakan.

Sehari sebelum pernyataan rebranding Facebook, perusahaan yang dinaungi Zuckeberg telah mengumumkan mereka akan mempekerjakan sekitar 10.000 orang dari dalam Uni Eropa untuk mengisi peran yang sangat terampil yang bekerja di Horizon Worlds, ruang bermain virtual 3D, selama lima tahun ke depan.

Berita Terkait :  Meta Garap Smartwatch dengan Kamera

Hal ini memicu spekulasi netizen tentang apa tujuan Facebook untuk mengganti nama mereka. Karena citra Facebook telah ternodai karena skandal yang tak terhitung jumlahnya selama beberapa tahun terakhir, seperti kasus Cambridge Analytica pada tahun 2016, pemilihan presiden neo-fasis Donald Trump, pemberontakan Capitol pada 6 Januari 2021, dan PBB menemukan bahwa Facebook berkontribusi pada genosida di Myanmar.

Jika Facebok mengganti nama karena sudah memiliki citra yang buruk, itu sama seperti ketika perusahaan makanan cepat saji berganti dari Kentucky Fried Chicken menjadi KFC. Bahkan Dunkin’ Donuts resmi berganti nama menjadi hanya Dunkin’ pada tahun 2018 karena ingin melebarkan sayap dan fokus pada makanan yang sedikit lebih sehat.

Berita telah di terbitkan oleh Sumber Berita

Bagikan: