“Inovasi perlu dilakukan untuk mencapai kinerja terbaik,” kata Novita Ikasari dalam keterangannya, di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Ia menjelaskan, inovasi sosial didefinisikan sebagai solusi baru untuk mengatasi masalah sosial dengan lebih efektif, efisien, berkelanjutan, atau solusi yang telah eksis dengan penambahan penciptaan nilai. Istilah inovasi sosial lekat dengan penyertaan peran dari berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah sosial.
“Ruang lingkup inovasi sosial sangat luas, tidak memiliki batasan yang tetap, serta dapat terjadi di semua sektor, baik pada sektor publik, nirlaba (masyarakat sipil), maupun swasta,” katanya.
Marketing & Business Development Director PT Waskita Fim Perkasa Reality Arijanti Erfin mengatakan kepemimpinan dengan sifat ambidexterity diperlukan perusahaan untuk memanfaatkan kapasitas organisasi dan membuat inovasi.
“Inovasi merupakan kunci untuk mempersiapkan perubahan megatrend dunia 2045, terutama terkait perkembangan teknologi. Untuk itu, perlu sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat agar Indonesia siap menghadapi tantangan ini,” ujar Arijanti.
Ketua Forum TBM Kabupaten Bekasi sekaligus Founder TBM Terasuka dan Komunitas MuaragembongKita Ira Pelitawati menyebutkan bahwa literasi menjadi salah satu kunci untuk menciptakan inovasi yang berdaya guna.
Menurut dia, literasi adalah kemampuan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Minimnya literasi dapat menimbulkan dampak buruk dengan semakin luasnya penyebaran hoaks di Indonesia.
“Literasi merupakan dasar kecakapan hidup dan pendorong utama untuk menciptakan inovasi sosial. Konsep inovasi sosial berfokus pada ide dan solusi. Selanjutnya kita harus bertumbuh, berproses, berdaya, berkinerja, serta bermanfaat bersama. Dalam melaksanakan inovasi sosial, selaku inovator kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat serta pola perilaku masyarakat,” kata Ira.
Sumber: Antara.