Teknologi

GenAI Meledak: Indonesia Siap Hadapi Risiko Adopsi 890%?

playmaker

GenAI Meledak: Indonesia Siap Hadapi Risiko Adopsi 890%?

Dunia teknologi menyaksikan lonjakan dramatis penggunaan Generative AI (GenAI) di tahun 2024. Laporan State of Generative AI 2025 dari Palo Alto Networks mencatat peningkatan penggunaan GenAI hingga 890 persen. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh adopsi alat-alat GenAI yang pesat di lingkungan perusahaan, menandakan sebuah revolusi di berbagai sektor.

Namun, di balik pesatnya pertumbuhan ini, terdapat kekhawatiran yang signifikan terkait keamanan dan tata kelola. Adopsi GenAI yang cepat seringkali melampaui kemampuan organisasi untuk menerapkan kontrol keamanan yang memadai, membuka peluang serangan siber baru.

Lonjakan Adopsi GenAI dan Tantangan Keamanan

Laporan Palo Alto Networks menunjukkan peningkatan signifikan penggunaan GenAI di berbagai perusahaan. Hal ini dipicu oleh potensi produktivitas yang ditawarkan oleh teknologi ini.

Organisasi memanfaatkan GenAI untuk berbagai keperluan, mulai dari penulisan dan pengkodean hingga layanan pelanggan dan pencarian informasi. Namun, perluasan penggunaan ini membawa risiko keamanan yang substansial.

Organisasi rata-rata kini mengelola 66 aplikasi GenAI, dengan 10 persen di antaranya dikategorikan berisiko tinggi. Kurangnya tata kelola dan penggunaan alat GenAI yang tidak terkontrol telah memperluas area serangan siber secara signifikan, terutama di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang.

Asia Pasifik: Pusat Pertumbuhan GenAI dan Kekhawatiran Keamanan

Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami adopsi GenAI yang sangat cepat. McKinsey mencatat peningkatan adopsi GenAI di kawasan ini hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari setahun.

Saat ini, 65 persen organisasi di Asia Pasifik menggunakan GenAI setidaknya di satu departemen. Di Indonesia, menurut laporan Oliver Wyman, penggunaan GenAI di kalangan karyawan sangat tinggi.

Sebanyak 50 persen karyawan Indonesia menggunakan GenAI setiap minggu, dan 21 persen menggunakannya setiap hari. Kegunaan utamanya adalah untuk pembuatan konten, layanan pelanggan, dan riset.

Regulasi dan Peta Jalan AI Nasional Indonesia

Pemerintah Indonesia menyadari potensi dan tantangan GenAI. Pemerintah menargetkan kontribusi AI sebesar 366 miliar dolar AS terhadap PDB nasional pada tahun 2030.

Untuk mendukung target tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyusun Peta Jalan AI Nasional. Peta jalan ini akan berperan penting dalam memastikan pengembangan tata kelola AI yang etis, aman, dan inklusif.

Peta Jalan AI Nasional diharapkan segera dirilis dan akan menjadi pedoman bagi pengembangan dan pemanfaatan AI di Indonesia. Regulasi yang jelas dan komprehensif sangat penting untuk mengurangi risiko keamanan dan memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab.

Dengan pertumbuhan GenAI yang pesat, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk memastikan pengembangan dan penerapan AI yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan risiko keamanan yang signifikan. Transparansi dan edukasi publik juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.

Ke depannya, pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber yang komprehensif untuk GenAI akan menjadi krusial bagi organisasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk melindungi diri dari potensi ancaman yang terus berkembang. Pentingnya kolaborasi global dalam penetapan standar keamanan dan tata kelola AI juga tak dapat diabaikan.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses