Loker

Jadilah Bagian Gaji Mandek? Resign atau Bertahan? Strategi Jitu Penanganan Ini Desember 2025

playmaker

Ketidakpuasan terhadap gaji yang stagnan seringkali menjadi penyebab utama para pekerja memutuskan untuk resign. Kondisi ini menciptakan keresahan dan mendorong pencarian peluang yang lebih baik.

Audi Lumbantoruan, Business Transformation Advisor Stanford Graduate School of Business, menjelaskan beberapa faktor yang melatarbelakangi keputusan resign tersebut. Selain gaji, faktor lingkungan kerja juga turut berperan.

Faktor Resign Selain Gaji

Audi menjabarkan bahwa faktor-faktor seperti komunikasi yang buruk dengan rekan kerja dan atasan, serta lingkungan kerja yang membosankan, seringkali menjadi pemicu resign.

Beban kerja yang terus bertambah juga menjadi pertimbangan. Namun, keputusan resign yang didasari gaji biasanya dipicu oleh tawaran pekerjaan baru dengan kompensasi yang jauh lebih menarik.

Mengapa Gaji Stagnan?

Audi menyoroti dua hal utama terkait gaji yang stagnan bagi pekerja yang sudah lama berkarir. Pertama, perusahaan perlu mengevaluasi struktur gaji apakah sudah sesuai dengan pasar dan industri.

Kedua, perusahaan perlu jujur pada karyawannya. Kemungkinan besar, kekurangan dana menjadi kendala utama kenaikan gaji. Perusahaan harus mempertimbangkan UMR atau UMP sebagai acuan minimal.

Selain itu, perusahaan juga perlu menilai keseimbangan antara kontribusi karyawan dengan kompensasi yang diberikan. Di era informasi mudah diakses, karyawan cenderung melakukan crosscheck gaji melalui survei gaji online.

Strategi Mengajukan Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji karyawan mengacu pada peraturan pemerintah seperti UMR dan UMP. Namun, kinerja individu juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

Karyawan yang merasa kontribusinya melebihi tuntutan pekerjaan berhak mengajukan kenaikan gaji. Komunikasi yang transparan dan saling menghargai antara karyawan dan pemberi kerja menjadi kunci utama.

Audi menekankan pentingnya komunikasi terbuka. Perusahaan dan karyawan sama-sama saling membutuhkan. Penilaian kinerja yang melibatkan diskusi tatap muka dapat menjadi wadah yang tepat untuk membahas kenaikan gaji.

Biasanya, kenaikan gaji diiringi dengan peningkatan tanggung jawab dan tuntutan pekerjaan. Hal ini diatur oleh perusahaan dan dipengaruhi budaya kerja di dalamnya.

Kinerja perusahaan juga harus menjadi pertimbangan. Perusahaan yang merugi tentu akan kesulitan memberikan kenaikan gaji. Perusahaan perlu memperhitungkan anggaran gaji yang biasanya berkisar 20%-35% dari total pendapatan operasional.

Besaran kenaikan gaji biasanya berkisar antara 2,5% hingga 18%. Penghargaan tambahan bisa diberikan dalam bentuk bonus, namun bonus bukanlah kewajiban perusahaan.

Kesimpulannya, masalah gaji stagnan merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai faktor, baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Komunikasi yang efektif dan evaluasi struktur gaji yang berkeadilan menjadi kunci untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling menguntungkan.

Tags

Bagikan:

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses