Jakarta (PressRelease) – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, menyatakan Kementerian BUMN mendukung realisasi transformasi human capital mengingat Indonesia sedang memasuki momentum bonus demografi.
Hal ini disampaikan Erick pada saat membuka acara The 3rd Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2021, yang digelar oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) pada 16 – 17 November 2021 di Jakarta.
“Kepemimpinan muda menjadi fondasi yang harus didorong, dan kita punya tanggung jawab moral agar mentorship tetap terjadi. Transformasi human capital menjadi hal yang penting dan Kementerian BUMN memberi FHCI untuk ambil bagian dari transformasi ini melalui berbagai program up-skilling dan re-skilling,” ujarnya.
Pengembangan human capital dan inovasi model bisnis menjadi prioritas utama Kementerian BUMN untuk menjawab tantangan masa depan. Hal ini dilakukan untuk menghadapi disrupsi digital yang terjadi saat ini. Menurutnya disrupsi digital akan mengubah tren pekerjaan.
Oleh karena itu, dirinya menantang FHCI untuk membuat peta jalan terkait pekerjaan-pekerjaan mana yang ada di perusahaan BUMN yang ke depannya akan hilang.
“Mudah-mudahan kita bisa memberikan sumbangsih kepada negara. Kalau kita bisa memetakan hal tersebut, ini akan sangat membantu reshaping kita sebagai korporasi dan sebagai negara,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Alexandra Askandar, mengatakan, gelaran IHCS 2021 adalah salah satu bentuk kontribusi FHCI dalam upaya pengembangan human capital Indonesia.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata FHCI sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun SDM Indonesia yang unggul. FHCI memiliki peran strategis dalam menjembatani profesional HCM di kalangan BUMN dan swasta dengan akademisi dan Kementerian BUMN,” ujar Alexandra.
Ia mengatakan tema IHCS tahun ini diselaraskan dengan era pandemi dan paska pandemi yang telah mengubah total manajemen human capital di dunia. “RETHINK, REINVEST, REINVENT merupakan cara untuk menjawab tantangan akibat pandemi. Diperlukan cara dan metode baru pengembangan HCM yang sebelumnya tidak atau belum pernah dilakukan, termasuk akselerasi tranformasi teknologi digital untuk mendukung transformasi human capital Indonesia,” tegasnya.
Berita telah di terbitkan oleh Sumber Berita