Jakarta (PressRelease) — PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) memulai produksi perdana AC Inverter sebagai upaya mendukung program Pemerintah RI yaitu substitusi impor 35 persen serta peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai strategi penting mendukung penggunaan produk dalam negeri.
Vice President PMI Daniel Suhardiman menjelaskan, Pada hari ini, Selasa 16 November 2021, PMI memulai Produksi Perdana AC Inverter yang merupakan relokasi dari Panasonic Malaysia untuk pasar domestik, dan merupakan bentuk nyata dukungan kelompok usaha Panasonic-GOBEL terhadap program substitusi impor 35 persen Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Ini sesuai dengan rencana jangka menengah PMI yang telah disampaikan ke Kementerian Perindustrian pada pertengahan tahun 2020 lalu, bahwa PMI akan merelokasi produksi beberapa produk dari luar negeri,” ujar Daniel.
Lebih lanjut, Daniel menambahkan, PMI juga melaporkan bahwa meskipun dengan keterbatasan industri komponen di Indonesia, produk-produk AC PMI yang dikenal green product karena ramah lingkungan dan hemat energi, turut mendukung TKDN dengan mencapai nilai yang cukup tinggi, di mana beberapa di antaranya telah mencapai 40 persen.
“Hal ini seiring dengan arahan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, yang menyoroti pentingnya strateginya untuk mendorong penggunaan produk lokal, melalui program fasilitas bagi produk yang sudah memenuhi TKDN 40 persen”, ungkap Daniel
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat menghadiri peluncuran perdana produksi AC Inverter Panasonic secara virtual, mengatakan, setelah memulai ekspor perdana mesin cuci ke Jepang pada September yang lalu, dan sekarang PMI melaksanakan produksi AC inverter, hal ini merupakan capaian prestasi tersendiri bagi PMI dan bentuk dukungan kepada pemerintah untuk memperkenalkan produk-produk dengan teknologi terkini kepada masyarakat sekaligus mendorong industri hijau melalui produk hemat energi.
“Kami memberikan apresiasi kepada jajaran PT PMI atas dukungannya terhadap upaya pemerintah mendorong industri elektronika dengan terus berinovasi dan menambah lini produksi yang dapat bersaing di dalam negeri maupun global,” tutup Agus.
Berita telah di terbitkan oleh Sumber Berita
