Humaniora: TGB jelaskan fenomena kekerasan oleh anak muda

Lely

Humaniora: TGB jelaskan fenomena kekerasan oleh anak muda

Anak itu menjadi kasar karena kurang diasuh orang tuanya. Kasar karena orang tuanya suka mengucapkan kata kasar

Jakarta (PRESSRELEASE.CO.ID) – Tokoh nasional sekaligus rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) NWDI Pancor Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menjelaskan fenomena kekerasan oleh anak muda saat ini karena pola asuh yang kurang dari orang tuanya.

“Anak itu menjadi kasar karena kurang diasuh orang tuanya. Kasar karena orang tuanya suka mengucapkan kata kasar, anak melihat orang tuanya kasar, itu psikologi anak,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Berita Terkait :  Humaniora: Ramadhan dulu dan kini - ANTARA News

Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan kejadian tersebut dapat diterjemahkan ketika belajar psikologi sekuler, pasti perilaku didiagnosa sebatas materi. Artinya yang dapat diobservasi.

TGB melanjutkan bila merujuk yang disampaikan oleh Syeikh Abdul Jailani. Penyakit kehidupan masuk dari tiga perkara. Pertama dari tabiat yang rusak. Kedua, kebiasaan yang ditetapkan. Ketiga, pertemanan yang buruk. Tabiat yang rusak itu adalah makanan yang haram.

“Psikologi barat tak menyampaikan hal ini, dalam Islam aspek ini kuat,” ujarnya.

Berita Terkait :  Humaniora: KemenPPPA minta pemda fasilitasi kreativitas anak cegah perang sarung

Hal tersebut disampaikan saat halal bi halal dengan Civitas Akademika IAIH NWDI Pancor, Lombok Timur. TGB merespon fenomena seorang anak muda yang menganiaya pemuda lain hingga koma. Bahkan sempat menggegerkan satu Indonesia.

Bahkan kata dia, kasus terbaru dimana publik di Indonesia lagi-lagi dibuat heboh dengan seorang anak muda yang menghajar rekannya. Di saat peristiwa tersebut berlangsung, ayah pelaku yang merupakan perwira polisi hanya menonton tanpa melerai.

 

Sumber: Antara.

Bagikan:

Tags