PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa Pasal 68-78

Dian Hadi Saputra

Badan Usaha Milik Desa
PERPAJAKAN DAN RETRIBUSI

Pasal 70

Pemerintah  Pusat  dan  Pemerintah  Daerah  dapat memberikan insentif dan kemudahan perpajakan serta retribusi   bagi  Badan Usaha Milik Desa  bersama   sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XV

PENDATAAN, PEMERINGKATAN,  PEMBINAAN, DAN PENGEMBANGAN BUM DESA/BUM  DESA  BERSAMA

Bagian Kesatu Pendataan dan Pemeringkatan Badan Usaha Milik Desa bersama

Pasal  71

(1)      Menteri   melakukan   pendataan   dan   pemeringkatan BUM Desa/BUM  Desa  bersama. (2)   Hasil pendataan  dan pemeringkatan  sebagaimana dimaksud    pada   ayat   (1)     menjadi    dasar   untuk evaluasi,    pembinaan,     dan    pengembangan    BUM Desa/ BUM Desa bersama. (3)  Ketentuan lebih  lanjut mengenai pendataan dan pemeringkatan  BUM  Desa/ BUM  Desa bersama diatur dengan Peraturan Menteri. Bagian Kedua Pembinaan dan  Pengembangan BUM Desa/BUM  Desa bersama

Pasal  72

(1)      Pembinaan dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama dilaksanakan oleh: a. Menteri untuk pembinaan dan pengembangan umum; dan b. menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian untuk pembinaan dan pengembangan teknis. (2)     Pembinaan dan pengemiangan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan  secara sinergis dan terkoordinasi. (3)     Pembinaan dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama dapat dilaksanakan oleh  gubernur dan/atau bupati/wali kota. (4)    Ketentuan  mengenai  pembinaan  dan   pengembangan BUM     Desa/BUM     Desa    bersama     sebagaimana dirnaksud pada ayat  (2) diatur dengan Peraturan Menteri. BAB XVI

KETENTUAN LAIN -LAIN

Pasal 73

( 1)       Pengelola  kegiatan  dana   bergulir  masyarakat   eks program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan   wajib     dibentuk    menjadi    BUM    Desa bersama paling   lama  2  (dua)  tahan  terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan. (2)     Modal  BUM  Desa   bersama  sebagaimana  dimaksud pada ayat   (1)  bersumber dari  modal bersama  Desa• Desa dan modal masyarakat Desa. (3)    Modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat   (2)  berasal  dari keseluruhan  aset yang   dikelola pengelola kegiatan dana bergulir masyarakat eks program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan yang  status kepemilikannya merupakan kepemilikan bersama masyarakat Desa  dalam l  (satu) kecamatan eks program nasional pemberdayaan miasyarakat mandiri perdesaan. (4)     Ketentuan mengenai besaran kepcmilikan modal  BUM Desa/BUM   Desa   bersama  yang   dimiliki   Desa   atau bersama  Desa-Desa  sebagaimana   dimaksud  dalam Pasal  39   ayat    (1)    tidak   berlaku   bagi  BUM   Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat  (1).
Berita Terkait :  PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang BUM DESA Pasal 10-20
(5)     BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (I)  disebut lembaga keuangan Desa. (6)     BUM Desa bersama sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) dapat  membentuk  Unit Usaha BUM  Desa bersama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang• undangan. (7)     Keuntungan  yang diperoleh  dari  BUM  Desa bersama sebagaimana      dimaksud     pada     ayat     (1)      yang merupakan    porsi    pengelolaan   aset    eks   program nasional    pemberdayaan   masyarakat   mandiri perdesaan digunakan sebesar-besarnya untuk penanggulangan kemiskinan.

Pasal 74

(1)     Pelaksanaan     program    dan/atau     kegiatan    yang dilakukan    oleh      Pcmerintah     Pusat,     Pemerintah Daerah,  dan  pihak lain  yang melibatkan  masyarakat Desa  dan   memiliki   dampak,   potensi,   dan kelembegaan   yang   terkait   dengan.  pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama, berkoordinasi dengan BUM Desa/BUM  Desa bersama. (2)      Dalar    hal   hasil    pelaksanaan  program  dan/ atau kegiatan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat ( 1)   dapat dikelola oleh  BUM Desa/BUM Desa bersama sesuai dengan   ketentuan   pcraturan   perundang-undangan dan  potensi  pengelolaan mendatangkan  manfaat bagi masyarakat  Desa dan/atau BUM Desa/BUM Desa bersama, rencana pengelolaan hasil pelaksanaan program dan/atau kegiatar diputuskan dalam Musyawarah  Desa/Musyawarah  Antar  Desa. BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal  75 (1)      BUM    Desa/BUM    Desa   bersama   yang   telah   ada sebelum   Peraturan   Pemerintah   ini   mulai …b.erlaku, wajib menyesuaikan dengan Peraturan  Pemerintah ini paling lama  l  (satu)  uahun  terhitung sejak Peraturan Pererintah  ini diundangkan. (2)  Periodesasi  jabatan  pelaksana operasional  dan pengawas BUM Desa/BUM Desa  bersama yang  telah ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini   tetap berlaku  sampai  dengan  berakhirnya periodesasi masa jabatan  dimaksud. BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 76

Pada   saat Peraturan  Pemerintah  ini  mulai  berlaku,  BAB VIII tentang  Badan Usaha Milik  Desa,  Pasal  132  sampai dengan Pasal 142  Peraturan  Pemerintah Nomor  43  Tahun 2014   tentang   Peraturan   Pelaksanaan   Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor  123, Tambahan Lembaran Negara  Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah,  terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor  11 Tahun 2019 tentang Perubahan  Kedua  Atas  Peraturan  Pemerintah  Nomor  43 Tahun   2014  tentang  Peraturan   Pelaksanaan   Undang• Undang  Nomor   6  Tahun  2014  tentang  Desa  (Lembaran Negara     Republik   Indonesia   Tahun    2019   Nomor   41, Tambahan  Lembaran   Negara   Republik  Indonesia  Nomor 6321), dicabut  dan  dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 77

Pada  saat Peraturan Pemerintah ini  mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan yang  mengatur mengenai BUM Desa/BUM Desa bersama dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Femerintah ini.
Berita Terkait :  PP Nomor 54 Tahun 2021 Tentang Jenis dan Tarif

Pasal 78

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH  REPUBLIK  INDONESIA NOMOR   11  TAHUN  2021

TENTANG

BADAN USAHA MILIK DESA

I.    UMUM Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah menegaskan kedudukan  BUM  Desa sebagai  badan  hukum yang   didirikan oleh     Desa    dan/ atau    bersama    Desa-Desa   guna    mengelola   usaha, memanfaatkan  aset,  mengembangkan  investasi  dan  produktivitas, menyediakan jasa  pelayanan,  dan/ atau menyediakan jenis usaha  lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Dengan status  sebagai  badan  hukum,  peran  Badan Usaha Milik Desa bersama semakin penting sebagai konsolidator produk/jasa masyarakat, produsen  berbagai kebutuhan   masyarakat,  inkubator  usaha masyarakat, penyedia layanan publik, dan berbagai fungsi lainnya. Badan Usaha Milik Desa bersama dapat menjadi penyumbang pendapatan asli Desa.  Oleh  karena itu, di   masa  mendatang  Badan Usaha Milik Desa bersama   diyakini  menjadi pengungkit kemandirian Desa. Peraturan  Pemerintah ini  sebagai  landasan  hukum bagi  pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Desa bersama sebagai badan hukum yang pengaturannya  disesuaikan  dengan  prinsip-prinsip  korporasi  pada umumnya, namun tetap menempatkan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan  sebagai pilar utama dalam pengelolaan BUM  Desa/BUM Desa bersama. Untuk itu dalam Peraturan Pemerintah ini diatur secara rinci perangkat Organisasi BUM Desa/BUM Desa bersama yang terdiri atas Musyawarah  Desa/Musyawarah  Antar  Desa,  penasihat,  pelaksana operasional,  pengawas, wewenang dan tugas masing-masing perangkat Organisasi BUM  Desa/BUM  Desa bersama,  tata kerja dan tata hubungan antar perangkat Organisasi Badan Usaha Milik Desa bersama,  serta ketentuan untuk  memastikan  perangkat  organisasi  BUM  Desa/BUM  Desa  bersama dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya secara profesional,  efisien dan efektif,  serta akuntabel. Semangat  kekeluargaan   dan   kegotongroyongan  diwujudkan   secara nyata dengan menempatkan Musyawarah Desa/Musyawarah Antar Desa sebagai  organ  tertinggi  dalam  pengambilan  keputusan   BUM   Desa/BUM Desa       bersama     dan     ditegaskan     bahwa     keputusan      Musyawarah Desa/ Musyawarah   Antar   Desa  diambil  berdasarkan   musyawarah   untuk mencapai  mufakat.  Kebijakan  ini  selaras dengan amanat  Undang-Undang Desa   yang  menempatkan   Musyawarah  Desa  sebagai  forum musyawarah antara   badan   permusyawaratan   desa,    Pemerintah   Desa,    dan   unsur masyarakat untuk  memusyawarahkan dan menyepakati  hal  yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan Pererintahan Desa. Dengan demikian Musyawarah     Desa/ Musyawarah     Antar     Desa    menjadi     wujud    nyata demokrasi  deliberatif dalam  perekonomian  Desa,  dan  karenanya kesejahteraan masyarakat  secara  keseluruhan  akan  tetap menjadi  tujuan utama BUM Desa/BUM Desa bersama bukan hanya kesejahteraan  masing• masing individu. Peraturan   Pemerintah  ini   memuat  pengaturan   mengenai   pendirian Badan Usaha Milik Desa  bersama,  Anggaran   Dasar  dan  anggaran  rumah tangga,   organisasi   dan   pegawai,   rencana   program  kerja,   kepemilikan, modal,     aset    dan    pinjaman,     unit    usaha,   ‘pengadaan     barang/jasa, kemudahan perpajakan dan retribusi, kerja sama, pertanggungjawaban, pembagian   hasil   usaha,   kerugian,   penghentian   kegiatan   usaha,   serta pembinaan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa bersama.

Bagikan: